nusakini.com--Sejak diluncurkannya program Jamnan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Pemerintah pada tahun 2014, masyarakat mendapatkan kemudahan dalam hal pembiayaan layanan kesehatan.

Namun harus diakui masyarakat tidak mampu masih memiliki kesulitan dalam hal pembiayaan penunjang pelayanan, seperti biaya transportasi, biaya sehari-hari seperti makan, minum dan penginapan selama menunggu mendapatkan proses pelayanan di rumah sakit. 

Tidak jarang dijumpai di rumah sakit, pasien yang menunggu di selasar berhari-hari karena antrian jadwal sedangkan tempat tinggalnya jauh. Ada juga sejumlah pasien yang tidak mampu membiayai atau tidak memiliki transportasi untuk pulang, baik dalam keadaan sehat maupun meninggal dunia. 

Menyikapi kenyataan itu, RSUP Dr. Kariadi mengeluarkan tiga langkah, yakni rumah singgah.gratis, ambulan jenazah gratis, dan mobil angkutan gratis. Tiga hal itu disebut 3 In One Kariadi Peduli. 

Rumah singgah gratis dimulai tahun 2014 dengan 16 tempat tidur. Tahun berikutnya, jumlahnya ditambah menjadi 54 tempat tidur, dan ditingkatkan lagi menjadi 100 tempat tidur pada tahun 2016. 

Ambulan jenasah gratis diperuntukkan bagi pasien tidak mampu. Sedangkan mobil angkutan gratis diarahkan untuk mempermudah konektivitas antar layanan di lingkungan internal rumah sakit dengan sarana berupa jalan lingkar. Pelayanan ini sudah beroperasi sejak Mei 2011 sebanyak 2 mobil. 

Dirut RSUP Dr. Kariadi Agus Suryanto mengatakan, dengan 3 In 1 Kariadi Peduli, maka pihaknya tidak hanya terfokus pada peningkatan kualitas pelayanan berkesinambungan dalam hal bisnis utama, berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan diagnostik dan lain-lain. "Diperlukan suatu konsep pelayanan yang komprehensif guna meningkatkan kepuasan masyarakat, seperti pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan," ujarnya dalam wawancara dengan Tim Panel Ahli di Kementerian PAN-RB baru-baru ini. 

Wawancara tersebut merupakan salah satu bagian dalam penilaian Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017. Menurut Agus, program 3 In 1 Kariadi Peduli unik karena merupakan program pertama yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) rumah sakit, di tengah-tengah rumah sakit lain sibuk dengan mencari keuntungan semata. "RSUP Dr. Kariadi menggratiskan beberapa fasilitas untuk masyarakat kurang mampu," imbuhnya. 

Dengan menerapkan program 3 In 1 Kariadi Peduli selama 3 tahun, pembiayaan pelayanan penunjang pasien tidak mampu dapat terbantu. Selain itu, mengurangi beban biaya keluarga pasien meninggal yang tidak mampu dalam pemulangan jenasah, serta mempermudah akses untuk mendapatkan pelayanan di RSUP Dr. Kariadi, yakni konektivitas pelayanan. 

Dari hasil survey kepuasan pelanggan, media massa, apresiasi masyarakat secara langsung,e tunjukkan kepuasan masyarakat juga meningkat. Lebih dari itu, produktivitas juga meningkat, menjadi organisasi BLU dengan pengelolaan keuangan terbaik, terakreditasi Nasional (Komite Akreditasi Rumah Sakit) dan Internasional (Joint Commission International). 

RSUP Dr. Kariadi juga mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementerian PANRB dan menjadi role model di lingkungan Kementerian Kesehatan dan dapat meningkatkan pemanfaatan aset BLU. 

Rumah sakit ini juga meraih penghargaan dan pengakuan dari berbagai pihak, antara lain piagam penghargaan sebagai Rumah Sakit Pilihan Masyarakat Jawa Tengah. Penghargaam lain, sebagai BLU dengan pengelolaan Keuangan terbaik tingkat nasional, mendapatkan apresiasi dari pejabat pemerintah pusat maupun daerah. 

Agus Suryanto menambahkan, program 3 in 1 Kariadi Peduli ini sederhana. Tidak perlu tambahan anggaran karena memanfaatkan aset sarana prasarana yang ada. Yang diperlukan adalah komitmen stakeholder rumah sakit. 

Program ini juga dapat dilakukan oleh institusi lain serta manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat terutama yang tidak mampu. (p/ab)